Tausiyah

20.45 / Diposting oleh MAJALAH El-Quds /


SYAKIR APA SYAKUR


Firman Allah dalam hadist qudsi “ KHOIRI NAAJILUN ILAIKA, WA SARRUKA SHO’IDUN ILAYYA “ artinya “ kebaikan Ku ( Alloh ) Aku berikan kepadamu, dan kejelekanmu, kamu naikkan kepada Ku “,

Hal ini hampir seperti biasa dan seakan – akan ala wajarisasi dan berjalan secara alami terjadi pada diri manusia, terlebih - lebih terjadi pada pola fikir manusia yang sangat jauh dari lingkungan pendidikan beragama.semakin jauh dan menjauhkan diri dari lingkungan pendidikan agama atau biasa di katakana menjauh dari M.U ( Majlisil Ulum ) bukan Mancester Uniteds, tempat di mana agama di ajarkan dan di buat pembimbing kehidupan ( way of life ), maka akan semakin jauh dari pola fikir yang terbimbing dari agama. Hasan Basri berkata “ AL FIKROTU TURIIKA KHASANAATIKA WA SAYYI AATIKA “ artinya “ pikiran, pendapat atau ide ,itu menunjukkan kebaikan dan kejelekanmu “.

Pendapat, pemikiran, atau ide yang terbimbing oleh tatanan dan aturan (dalam garis bingkai agama) akan membawa manusia dalam pola fikir agamis (islami), golongan ini akan mengukir dan membangun perjalanan hidup ,riwayat hidup (biografi) dengan mengikuti perjalanan Rosululloh SAW.Rosululloh memimpin diri pribadinya dengan memposisikannya pada tempat syakur bukan syakir,dimana keduanya antara syakir dan syakur adalah sama-sama bertasyakur kepada Alloh SWT, akan tetapi beda realita dan kedudukan.Rosul meletakkan diriNya pada posisi syakur yang artinya adalah benar- benar banyak syukurnya,sehinnga suatu ketika malam hari Rosul mendekatkan dirinya kepada diri Siti A’isyah ,di bisikinya aisyah, “ izinkan aku untuk sholat pada malam hari ini “, A’isyah menjawab “ sebenarnya aku sangat bahagia ketika engkau berada di sisiku pada malam hari,akan tetapi aku tidak bisa menghalangi dirimu menghadap pada Tuhanmu “ dengan jawaban aisayah seperti itu ,akhirnya Rosullulloh melakukan ibadah solat malam sampai hampir subuh, karena lamanya Rosul melakukan ibadah malam hari, dalam riwayatnya, di jelaskan “ sampai membengkak kakinya “ aisyah pun memberanikan diri membisiki Rosul , wahai Rosul. “ kenapa engkau melakukan ibadah sampai seperti ini (sampai kaki membengkak) bukankah Alloh telah memberikan keistimewaan kepadamu,mengampuni dosa dosa yang lalu dan dosa – dosa yang akan datang ? “ Rosul menjawab “ AFALA AKUNA ABDAN SYAKURO “ wahai aisyah ? tidak bolehkah aku menjadi hamba yang banyak syukurnya ?


Label: